Suspelatnas angkatan XXIII |
Pada saat sekarang, tidak jarang Resimen
Mahasiswa (Menwa) dimintai bantuan sebagai tenaga pelatih atau instruktur di suatu
kegiatan baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Dalam melaksanakan
tugas-tugas tersebut seringkali dijumpai adanya pelatih yang kurang mampu
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya. Mereka
masih tampak canggung atau belum memahami apa yang seharusnnya dikerjakan dan
bagaimana cara menangani suatu forum/ kelompok.
Dalam
rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota Resimen Mahasiswa dalam bidang
kepemimpinan dan kepelatihan, perlu adanya suatu pendidikan dan latihan yang
berorientasi pada pengembangan teknik dan taktis operasional di lapangan. Salah satunya melalui kegiatan Kursus Pelatih Nasional (SULPELATNAS) diharapkan peran dan posisi yang
dimilikinya dapat ditransfer dengan lancar tanpa ada sebuah hambatan yang
berarti.
Giat lapangan |
Kegiatan Suspelatnas angkatan XXIII diadakan
di Depo Bela Negara Rindam V Brawijaya pada tanggal 11-21 Juli 2010. Tujuan kegiatan ini yaitu menjadi pelatih yang
handal dalam menangani dan
menyelenggarakan kependidikan dan kepelatihan, mampu mengetahui,
memahami, membuat dan
melaksanakan suatu rencana operasi pendidikan dan latihan dengan baik
dan benar, serta mampu mengembangkan diri dengan situasi dan
perkembangan zaman sekaligus menghasilkan anggota Menwa
yang mampu memimpin satuan pada masa mendatang.
Berbicara seputar menwa, terdapat dua diklat di yang meliputi diklat berjenjang dan diklat
kejuruan. Diklat berjenjang terdiri atas Pendidikan dan Pelatihan Dasar
(diklatsar), Kursus Kader Pelaksana (Suskalak) dan Kursus Kader
Kepemimpinan (Suskapim). Sementara diklat kejuruan meliputi Kursus Dinas
Staf (KDS), Kursus Pelatih Nasional (Suspelatnas) dan Dikprov
(Pendidikan Provost).
Pada awalnya saya merasa haus akan pendidikan ditambah lagi pengalaman diwilayah luas sulawesi membuat berfikir 1.000x untuk ikut kegiatan ini. Pada saat itu saya masih berstatus anggota baru disatuan saya atau biasanya teman-teman sebut "prajurit muda"(khususnya di 702). Pertama kali mendapat berita dari media hingga qbersama teman berinisiatif untuk mencari informasi lebih lengkap bermaksud untuk mengetahui secara pasti dari pihak penyelenggara.
Hingga pada suatu hari aktifitas mempersipkan perlengkapan sudah rampung mulai dari perlengkapan yang akan digunakan selama masa pendidikan sampai perlengkapan pribadi telah dipersiapkan.
Jelang beberapa hari saya bersama teman diarahkan untuk menghadap kepimpinan bermaksud untuk menjelaskan maksud dan tujuan mengikuti kegiatan, sampai mendapatkan penjelasan dari Komandan dan Kaurdiklat tentang pentingnya koordinasi dan laporan ke satuan jika ada kegiatan yang ingin di ikuti. yaaa... lagi..lagi... dapat pelajaran berharga dari pimpinan. Seakan berat rasanya kami diberikan ijin untuk ikut kegiatan ini mungkin karena masih anggota baru, dan pertanggungjawaban jika keluar dari wilayah Sulawesi, maklum kami berdua seorang cewek yang sama sekali belum mengetahui wilayah yang akan kami datangi.
kkkkkrrrrrriiiiiiiingggggggggg. krrrrrrrrriiiiiiinnnnnnnggggg....... Komandanpun berbicara dengan orangtua kami bermaksud untuk memperjelas jika kami memang benar-benar mendapatkan ijin darinya. Singkat cerita kamipun bisa berangkat dengan membuat surat pernyataan yang bermaterei 6.000 sebagai pengangan/bukti pertanggungjawaban di satuan nantinya.
Kawan-kawan Menwa dari Sul-Sel |
Pada saat itu kami berangkat menggunakan transportasi laut tujuan Surabaya dan menempuh jarak dengan waktu 24jam. Betapa bersyukurnya pada saat itu kami tidak hanya berdua saja melainkan bersama rekan-rekan dari 709 Pare-pare dan 701 Unhas.
Setiba di Surabaya kami harus menempuh perjalanan selama kuranglebih 3jam dengan tujuan Malang tepatnya Univ. Brawijaya Malang.
Sesampainya di Mako 803 UB kamipun (Menwa Sulsel) beristirahat sambil menunggu kedatangan rekan-rekan dari Universitas lain se-Indonesia.
Tak terasa waktu terus berlalu hingga akhirnya hari pertamapun tiba. Bergegas semua peserta di arahkan menuju Depo Belneg Rindam V Brawijaya. Materi demi materi kami pelajari selam 10 hari diantaranya materi Kepemimpinan, Manajemen Organisasi dan
Konflik, Manajemen Latihan, Perangkat Pengendali Pendidik, Cara Memberi
Instruksi, Gladi Posko, Outbound , gladi posko dsb.
Suasana dingin di Kota Malang membuat pelaksanaan suspelatnas ini agak berbeda dari apa yang pernah saya rasakan ketika menempuh pendidikan di Kota Daeng, Makassar.
Siang hari |
Saat materi pertama berlangsung sebenarnya banyak peserta yang agak canggung, jaim, pokoknya semua sikap dan tingkahlaku peserta belum diketahui sampai berlalu beberapa hari akhinya bisa mulai mengenali saudara-saudara baru (23).
Pembagian kelompok di malam pertama semakin membantu saya untuk lebih bisa mengenali rekan-rekan 23, waktu itu saya mendapat kelompok 8 dimana setiap kelompok tidak dibolehkan untuk bersama rekan satu universitas / satuan. setiap satu kelompok terdiri dari 8 orang yang berasal dari perti yang berbeda, tugas dari kelompok yang paling
Kelompok 8 |
utama ialah senantiasa menjaga kekompakan
Malam hari di RG.Kls |
dan bekerjasama menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan oleh Guru Militer (Gumil).
Aktifitas setiap harinya dimulai pada pukul 04.30 - 23.00 Wib, itupun belum termasuk mengerjakan tugas tambahan dari Gumul dan Kolatnya, biasanya istirahat pada pukul 03.00 Wib.
Bimsik, Sholat, Apel pagi, Sarapan, persiapan menerima materi, sholat Dhuhur, materi, begitu gambaran kegiatan selama mengikuti pendidikan suspelatnas.
Setelah
menempuh pendidikan selama 10 hari, suatu pendidikan yang tidak mudah
untuk dilalui. Tak banyak hal yang tak dilewatkan yang tak sayang untuk
tak dilupakan. Ini bukan suatu hal yang mudah. Khususnya yang terbiasa
berfikir sederhana. Perlu memeras otak yang lebih keras agar kelak benar-benar menjadi seorang PELATIH, bukan kata-kata
sederhana yang bisa diemban seseorang.
Kami sadari kegiatan ini benar-benar sangat bermanfaat terutama berpengaruh dari tujuan pelatihan yaitu suatu pola fikir yang lebih santai dari awal setiap sesi pelatihan. semoga menjadi efek yang baik bagi pribadi sendiri dan bisa dimanfaatkan secara positif ke rekan-rekan yang lainnya.
Kelompok 8 yang kompak |
Yang terindah |
Rebahan bentar dibarak Putri |
Makan siang di lokasi outdoor with Kak tiKA Uin JKt dan Sutrisno UB |
Eksis habis Kurve |
Putri 23 |
Nganter rekan'' 23 yang balik duluan |
Culunnya mukaQ kodong |
Siap2 Balik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar