Jumat, 13 September 2013

Ultah ke #21 thn

Saat di Introgasi oleh Pasi Ops
 Berbeda dengan moment ulang tahun sebelumnya, kali ini masa terjorok sepanjang peragaan ulangtahun dari tahun ke tahun. Ketika melihat gambar yang di samping pasti biasa-biasa saja tetapi inilah awal dari moment kali itu.

Selama mengikuti kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013 terkhusus diwilayah Subkorwil IX/ Kolaka  penuh dengan berbagai warna entah karna kegiatan ini merupakan penggabungan semua element yang ada di Indonesia menjadi satu mulai dari Militer Tni AD, AL, AU, Polri, Mahasiswa, Kementrian serta lembaga-lembaga kemasyarakatan,dsb semua benar-benar berbaur jadi satu. Dalam waktu kuranglebih 4bulan lamanya kami menciptakan berbagai suasana di wilayah Kolaka, mulai dari suasana haru, senang, sedih, susah, mudah, serta merindukan keluarga ya seperti itulah kira-kira gambarannya.


Moment ultah kok pakai apel sore
Bimsik, apel pagi, persiapan menuju lokasi penelitian, berkoordinasi dengan Dinas'' terkait atau mempersiapkan kebutuhan untuk sebuah kegiatan, apel malam, serta membuat laporan merupakan aktifitas rutin yang kami lakukan setiap harinya, kecuali apel sore yang sangat jarang dilaksanakan di lokasi perkemahan kami.

Waktu itu, (22/03) saatnya apel pagi yang dipimpin oleh Perwira seksi operasional (Pasiops), beliau menyampaian beberapa informasi serta mengecek personil dari beberapa team waktu itu. Siang hari ku berkunjung ke kotis membawa laporan dan mengumpulkan hasil-hasil dokumentasi, ditempat itupula kami diberi tau untuk mengikuti apel sore dengan tidak menyadari bahwa apel sore jarang dilaksanakan kamipun bergegas ke mess putri untuk beristirahat sejenak sambil menunggu waktu apel sore tiba pada pukul 16.00 wita. Sebelum mengambil posisi steling dalam kamar terlebih dahulu saya menyetel alarm 15 menit sebelum jam 4sore. 

Alarmpun berbunyi, dengan lokasi mess yang berhadapan dengan lapangan utama memudahkan kami para putri untuk mengetahui jika kegiatan/apel akan segera dimulai, dengan sikap siaga 1 saya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti apel sore sesuai dengan himbauan tadi siang di ruang operasional, sambil melihat dari jendela mess belum ada tanda-tanda pelaksanaan apel di luar sana melainkan kawan-kawan yang sibuk berolahraga (sepak bola) dilapangan padahal saat itu sudah pukul 16.00 wita.

Karna waktu sudah menunjukkan pukul 16.15 wita maka kuputuskan untuk melanjutkan istirahat di kamar, tak selang beberapa lama tiba-tiba ada yang mengetok pintu mess putri dan memberitahukan untuk segera kumpul dilapangan dan melaksanakan apel sore. Sambil mempersiapkan diri sayapun merasa heran "kok sudah kumpul semenit yang lalu masih bermain bola" tanpa ada rasa curiga sayapun mengarah ke lapangan.

"Ya terlambat" itu kata teman-teman yang sudah berada pada barisan. Introgasipun ditujukan kepada kami dengan modus terlambat dan mess yang kurang bersih kamipun mendapat hukuman dari Pasiops. Dengan diarahkan ke arah dapur umum kami mengira hukuman tersebut membersihkan ompreng (tempat makanan ala militer) tetapi ku berfikir kembali jika peserta Ekspedisi habis makan biasanya membersihkan omprengnya sendiri. Sambil melangkahkan kaki kuberfikir hukuman apa yang akan kami kerjakan, tetapi mengapa para peserta yang tadinya berada di posisi apel malah ikut dibelakang kami. Jalan terus kata pasiops, kok melewati dapur umum mulai curiga lagi pasti ada skenario dibalik ini semua, tetapi lagi-lagi kuberfikir ini adalah suatu hukuman mungkin saja di belakang dapur ada yang mesti dibersihkan.

Diangkat paksa
Ok, berhenti. mmmmmmmmmmm..... kecurigaanku mulai terbukti ini memang sebuah skenario untuk membuat kejutan di hari ulangtahunku yang ke 20 tahun. Awalnya diperintahkan nyebur sendiri tetapi dengan melihat kondisi kolam yang benar-benar super jorok itu saya enggan untuk melaksanakannya, mungkin karena terlalu lama di tonton oleh rekan-rekan pada saat itu alhasil sayapun dipaksa oleh Bang Arsong dan tedy untuk di angkat dan diceburkan ke kolam itu. Usaha perlawanan telah saya lakukan mulai dari lari dari lokasi, memukul dan menendang kaki rekan yang mencoba memaksa tetap saja tak bisa, dengan suara menjerit, dan rasa tak mau tetap saja di angkat dan di cemplungin ke kolam tersebut. Semua tertawa terbahak-bahak sambil menyanyikan lagu "selamat ulangtahun" yaaaa sedih campur haru untuk hari itu.

dicemplunginqa kasiiiiiiaaaaannnnnn.....

Kondisi kolam yang jorok, bau, banyak lalat yang mengerumuni, air yang berwarna hitam, semuanya tergabung dalam satu wadah dan saya orang pertama yang menempati disini mungkin lebih bagusnya lagi jika dikatakan saya yang meresmikannya. heheheeeee....

Sebenarnya menceritakan pengalaman ini membuat saya malu tetapi inilah kenangan yang tak bisa saya lupakan selama mengikuti kegiatan ekspedisi di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kini saatnya bergegas meninggalkan lokasi ini, tetapi baru pertama naik dicemplungin lagi ke kolam untuk yang ke dua kalinya sehingga membuat seluruh badan saya basah dan gatal.

Hingga akhirnya ku naik dan mencoba meraih siapa saja untuk dicemplungin ke kolam terutama pasiops yang membuat skenario ini. sambil mengarahkan tangannya kucuba tuk meraihnya namun dia sangat cepat untuk berlari sehingga kutak bisa membuat dia ikut merasakan apa yang saya rasakan saat itu.

Mencoba mengejar pasiops sang eksekutor

Yaaa... setelah beberapa usaha dilakukan akhirnya saya bisa membuat dia merasakan bau dari kolam tersebut dengan cara mengusapkan tangan saya kebaju yang dikenakan beliau. waktupun berlalu dan dengan segera saya pun menuju mess putri untuk membersihkan diri setelah sebelumnya sudah menyirami air bersih di Mck umum. Hampir 2jam dan menghabiskan sampo hampir 1 botol untuk membersihkan diri, tetapi belum juga selesai sudah ada panggilan untuk menurunkan bendera di sore hari, karena mengibarkan bendera pukul 06.00 pagi dan menurunkan bendera pukul 18.00 wita petang juga merupakan aktifitas rutin yang kami lakukan setiap hari. 

Wahh,, bener-bener ini orang yang manggil tak punya perasaan kataku padahal kan sudah tau jika membersihkan diri dari kotoran itu memakan waktu yang tak sedikit, tapi nggak apalah resiko bergabung di militer memang seperti ini, tidak ada kata tidak, tidak ada pula kata penolakan, akhirnya kulaksanakan perintah kala itu dan semua cerita ini tertutup dengan penurunan bendera merah putih.

Arm-09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar